Setelah menceriterakan panjang-lebar berbagai peristiwa
yang berhubungan dengan kelahiran Yesus, empat Injil Canonic (yang disyahkan
oleh Gereja-gereja), benar-benar tak banyak bicara mengenai segala peristiwa
kehidupan beliau sampai pada waktu beliau berusia tigapuluh tahun. Mereka hanya
memperkirakan di antara tahun-tahun yang diberikan oleh Lukas 2:39-52 (Semua
catatan Bebel diambil dari versi King James, yang masih banyak tersebar
luas):
Dan
setelah selesai semua yang harus dilakukan menurut hukum Tuhan, kembalilah
mereka ke kota kediamannya, yaitu kota Nazaret di Galilea.
Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada padanya.
Tiap-tiap tahun orang tua Yesus pergi ke Yerusalem pada
hari raya Paskah.
Ketika Yesus telah berumur duabelas tahun, pergilah mereka ke Yerusalem seperti yang lazim pada hari raya itu.
Ketika Yesus telah berumur duabelas tahun, pergilah mereka ke Yerusalem seperti yang lazim pada hari raya itu.
Sehabis hari-hari perayaan itu, ketika mereka berjalan
pulang, tinggallah Yesus di Yerusalem tanpa diketahui orang
tuanya.
Karena mereka menyangka bahwa ia ada di antara
orang-orang seperjalanan mereka, berjalanlah mereka sehari perjalanan jauhnya,
lalu mencari dia di antara kaum keluarga dan kenalan mereka.
Karena mereka tidak menemukan dia, kembalilah mereka ke
Yerusalem sambil terus mencari dia. Sesudah tiga hari mereka menemukan dia dalam
Bait Allah; ia sedang duduk di tengah-tengah alim-ulama, sambil mendengarkan
mereka dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada mereka.
Dan
semua orang yang mendengar dia sangat heran akan kecerdasannya dan segala jawab
yang diberikannya.
Dan
ketika orang tuanya melihat dia, tercenganglah mereka, lalu kata ibunya
kepadanya: “Nak mengapakah engkau berbuat demikian terhadap kami? Bapakmu dan
aku dengan cemas mencari engkau”.
Jawabnya kepada mereka: Mengapa kamu mencari aku?
Tidakkah kamu tahu bahwa aku harus berada di dalam rumah Bapakku”? Tetapi mereka
tidak mengerti apa yang dikatakannya kepada mereka. Lalu ia pulang bersamasama
mereka ke Nazaret. Dan ibunya menyimpan semua perkara itu di dalam
hatinya.
Dan
Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmatnya dan besarnya, dan makin
dikasihi oleh Allah dan manusia.
Peristiwa kehidupan Yesus berikutnya banyak diceriterakan
oleh Yahya pada usia tigapuluhan, dimana pada waktu itu beliau memulai
kependetaannya (Lihat Lukas 3:23). Ini terjadi delapanbelas tahun setelah ada
peristiwa di kuil, yang banyak meninggalkan sejumlah besar jurang kehidupan
Yesus menurut perkiraan Bebel. Kita harus merasa tidak cukup puas dengan
kebisuan ini, dan, sungguh boleh bertanya sebebas-bebasnya jika orang yang
tampil di kehidupan masyarakat luas di usia tigapupuh tahunan itu benar-benar
sama seperti anak yang lahir di Bethlehem.
0 komentar:
Posting Komentar