"Bukan setiap orang yang berseru kepadaku : Tuhan, Tuhan! Akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di Sorga." (Matius 7:21)...... "Yesus berkata: Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel", (Matius 15:24)

Senin, 20 Mei 2013

Penderitaan Terbatas untuk Dosa Tak Terbatas



  Dapat dinyatakan, tidak selamanya hanya penderitaanpenderitaan hati nurani saja yang menimbulkan suatu kondisi menyedihkan dalam pikiran dan kalbu orang-orang yang peka terhadap kesalahan-kesalahan mereka. Pada sisi lain, rasa simpati mendalam terhadap penderitaanpenderitaan orang lain juga dapat menimbulkan suatu keperihan seumur hidup bagi seseorang yang bersih dari kejahatan secara penuh maupun sebagian, tetapi memiliki penderitaan dengan nilai ruhani yang luhur demi orang-orang lain. Hal itu juga dapat membentuk suatu neraka yang setara. Ibu-ibu mengalami penderitaan untuk anak-anak mereka yang sakit. Pengalaman manusia memberikan kesaksian tentang fakta bahwa kadang-kadang demi seorang anak yang cacat secara permanen, maka seluruh kehidupan sang ibu berubah menjadi suatu neraka yang nyata. Jadi, mengapa kita tidak dapat akui bagi Yesus kemampuan mulia untuk menanggung penderitaan demi orang-orang lain? Mengapa tidak. Namun, mengapa hanya tiga hari tiga malam saja? Mengapa tidak selama perjalanan sementaranya di dunia, dan bahkan sebelum serta sesudah itu? Orang-orang yang mulia tidak hanya mengalami penderitaan secara sementara dalam suatu jangka waktu maupun hari yang terbatas. Kalbu-kalbu mereka tidak tenteram kecuali mereka menyaksikan bahwa kesengsaraan itu telah dihapuskan atau dilenyapkan secara menyeluruh. Neraka yang kita bicarakan ini bukanlah hak istimewa yang hanya dimiliki oleh seorang suci tidak berdosa; hal itu merupakan suatu nilai luhur yang pada batas-batas tertentu juga dimiliki oleh binatangbinatang buas di hutan belantara demi sesama mereka.



Setelah beberapa uraian lagi saya akan menyudahi masalah ini, tetapi saya memiliki satu hal penting lainnya yang akan saya singgung secara ringkas. Hukuman yang telah ditentukan oleh Tuhan bagi Yesus Kristus hanya berlangsung tiga hari tiga malam, sedangkan para pelaku dosa yang untuk mereka Yesus telah dihukum, telah melakukan dosa-dosa yang begitu mengerikan dan sekian lama, menurut Bible, hukuman bagi mereka adalah penderitaan abadi dalam neraka. Jadi, Tuhan adil yang bagaimana Allah itu, yakni ketika tiba saat hukuman bagi ciptaan-ciptaan-Nya, orang-orang yang bukan anak laki-laki atau anak perempuan-Nya, mereka dihukum secara abadi? Namun ketika tiba saat hukuman bagi Anak-Nya sendiri, demi dosa-dosa yang secara sukarela telah dia pikul, tiba-tiba saja hukuman itu dikurangi. Hanya tiga hari tiga malam. Tidak sebanding sama sekali. Jika ini yang dinamakan keadilan, maka tidak perlu ada keadilan. Bagaimana Tuhan memandang perilaku umat manusia, yang telah Dia ciptakan melalui tangan kanan-Nya sendiri, jika mereka menerapkan keadilan seperti yang mereka pelajari dari Tuhan dengan cara memberlakukan ukuran yang berbeda bagi anak-anak mereka sendiri sedangkan bagi orang-orang lain ukurannya lain lagi? Apakah Tuhan Bapak memandang penjiplakan yang sangat setia itu dengan rasa senang atau rasa ngeri? Memang sangat sulit untuk menjawabnya.

Selanjutnya 

Perubahan Apa yang Ditimbulkan oleh Penebusan Dosa?





Description: Penderitaan Terbatas untuk Dosa Tak Terbatas, Rating: 4.5, Reviewer: Unknown, ItemReviewed: Penderitaan Terbatas untuk Dosa Tak Terbatas

0 komentar:

Posting Komentar

Flag Counter